Angka Stunting di Kota Tasik Alami Penurunan Jadi 24,4 Persen

tak hanya balita yang berusia 1000 hari, anak yang sudah lewat dari 1000 hari pun, asupan gizinya harus tetap diperhatikan, mengingat masih dalam masa pertumbuhan. 

Dec 30, 2021 - 04:27
Dec 30, 2021 - 04:27
Angka Stunting di Kota Tasik Alami Penurunan Jadi 24,4 Persen

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Dalam rangka pengelolaan gizi masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengadakan Publikasi Data Stunting Tingkat Kota Tasikmalaya Tahun 2021, disalah satu hotel, Rabu 29 Desember 2021.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Duta Genre Kota Tasik Hj Rukmini Yusuf, Sekretaris Daerah, Asisten Kesejahteraan Masyarakat, Kepala Dinas Kesehatan, para camat, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Berdasarkan data yang dirilis, angka stunting di Kota Tasikmalaya pada tahun 2021 mengalami penurunan 10,3 persen atau sebesar 24,4 persen, dibanding pada tahun 2020 di angka 34,7 persen.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan, Suryaningsih SSos MM mengatakan, kegiatan hari ini adalah sosialisasi data stunting berdasarkan hasil evaluasi pemerintah provinsi Jawa barat. ucapnya.

Dalam kesempatan ini, diadakan pula pemaparan atas aksi yang sudah dilakukan oleh pemerintah kota Tasik dalam hal penanganan persoalan stunting. tambahnya.

Ia mengungkapkan, bahwa di tahun 2045 kita akan menerima bonus demografi kaitan dengan jumlah penduduk. Ia mengajak, untuk sama-sama mengatasi persoalan stunting ini. 

Dengan begitu, kita akan memberikan warisan yang baik, anak-anak kita kedepan adalah anak yang tidak menderita stunting, karena mencegah stunting itu penting. tegasnya.

Sekretaris Daerah, H Ivan Dicksan mengatakan, sampai saat ini masih terdapat angka stunting di kota Tasik, ini akan kita upayakan, sehingga nanti di tahun 2024 sudah tidak ada kasus stunting di Kota Tasik.

Menurutnya, hal ini dimulai dari upaya pencegahan hingga penanganan, dan yang paling penting itu adalah upaya pencegahan. Publikasi data stunting ini tentu tidak hanya sekedar data saja, tapi juga harus berdasar analisa, misal di kecamatan ini ada berapa, dimana, kenapa bisa terjadi, hal itu terkait dengan upaya yang akan kita lakukan guna menekan angka stunting. terangnya.

Kita berharap, presentase angka stunting bisa lebih menurun lagi, kalau tidak ada kegiatan ini, kita hawatir penangananya sedikit lebih lambat, maka dengan begini, semua pihak yang terlibat, bisa lebih cepat dalam melakukan penanganan persoalan stunting ini.

Sementara itu, Duta Genre Kota Tasik, Hj Rukmini Yusuf, mengingatkan masyarakat agar dapat memperhatikan asupan gizi pada anak, khususnya di 1000 hari pertama, agar tumbuh kembang anak berkembang sebagaimana mestinya, dan mereka memiliki kesehatan yang baik. ungkapnya.

Ia menyebut, tak hanya balita yang berusia 1000 hari, anak yang sudah lewat dari 1000 hari pun, asupan gizinya harus tetap diperhatikan, mengingat masih dalam masa pertumbuhan. 

"Dengan gizi yang baik, InsyaAlloh angka stunting dapat berkurang, karena orang stunting itu identik dengan kesehatan, gizi, dan kecerdasan atau daya pikir nya juga kurang baik, proporsi tubuhnya tidak berkembang dengan baik," jelasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow