Jaga Marwah, Mantan Aktivis dan Presma Unsil Siap Lawan Intervensi

Para Presidum Demisioner menilai, proses pemilihan rektor tidak lepas dari politik karena status Negeri dari Universitas Siliwangi, yang mana melibatkan beberapa departemen, kementerian, institusi dan lain-lain.

Dec 27, 2021 - 05:50
Dec 27, 2021 - 05:55
Jaga Marwah, Mantan Aktivis dan Presma Unsil Siap Lawan Intervensi

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Presidum Demisioner Presiden Mahasiswa (Presma) dan Aktivis Universitas Siliwangi (Unsil) berkumpul dan berdiskusi menyikapi soal proses pemilihan rektor unsil yang disinyalir akan ternodai interpensi politik.

"Pemilihan rektor Universitas Siliwangi tentunya akan kita kawal agar berjalan dengan profesional dan jauh dari interpensi-interpensi politik," ungkap Dani Kurnia R salah satu Presidium Demisioner di Loger Coffee Jalan Kapten Naseh, Minggu 26 Desember 2021.

Menurut Dani, para Presidum secara de facto memiliki ikatan historis dan batin yang tidak dapat dipisahkan sehingga harus berkumpul untuk bersikap di tengah-tengah gencarnya opini yang berkembang di masyarakat.

Kegiatan Diskusi tersebut menghasilkan tiga point pernyataan sikap dari para Presidum Demisioner Presiden Mahasiswa (Presma) dan Aktivis Universitas Siliwangi.

"Pertama kami akan serius mengawal proses pemilihan rektor Universitas Siliwangi dan memastikan proses pemilihan bebas dari interpensi dan kepentingan politik. Kedua, kami peduli terhadap masa depan Universitas Siliwangi, bagi kami menjaga marwah rumah kami adalah harga mati. Ketiga, kami akan terus mengawal agar keberadaan Universitas Siliwangi dapat dirasakan oleh masyarakat luas khususnya Tasikmalaya dalam berbagai sektor dan tentunya ini merupakan tanggung jawab moral kami terhadap proses-proses perbaikan dan kemajuan Universitas Siliwangi ke depannnya," ungkap Dani didampingi para demisioner kepada awak media.

Para Presidium Demisioner menilai, proses pemilihan rektor tidak lepas dari politik karena status Negeri dari Universitas Siliwangi, yang mana melibatkan beberapa departemen, kementerian, institusi dan lain-lain.

Disinggung soal calon rektor yang mampu menjaga marwah Unsil, Dani menyebut marwah adalah citra, nama baik dan harga diri. Meskipun pihaknya hanya sebatas mahasiswa tetapi pihaknya peduli karena mengetahui proses dan ikut terlibat dalam status negeri Universitas Siliwangi.

"Persoalan kandidat dari eksternal ataupun internal kita akan memantau dan meninjau bagaimana kapasitas kemampuan dan profesionalismenya. Lembaga pendidikan ini harus kita jaga agar jangan sampai dimasuki hal-hal lain," ungkap Dani

Salah satu Presidium Demisioner Presma Unsil Agung Firmansyah menambahkan, pihaknya tidak akan terjebak di wilayah kandidat eksternal atapun internal terlebih dahulu. Namun, berbicara soal marwah pihaknya punya historis dan perjalanan dalam rangka mengawal prosesnya untuk membangun Universitas Siliwangi bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Kita akan serius mengawal ini, tendesi kita berbicara kandidat eksternal, intenal harus dibarengi dengan referensi dan analisa yang betul-betul matang, Karena berbica soal profesionalisme dan Unsil ke depan tentunya harus punya manfaat bagi kemajuan civitas Unsil dan masyarakat Tasikmalaya. Jadi intinya kita akan lakukan analisa yang matang terlebih dahulu," ungkap Agung.

Diskusi ini, lanjut Agung, diharapkan bisa menjadi momentum bagaimana Presidum Demisioner bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan Universitas Siliwangi dimasa yang akan datang.

Setelah menjadi Negeri, pihaknya menyadari ada aturan yang tidak serta merta dilakukan oleh semua pihak khususnya yang ada di dalam. Tentunya harus ada penyesuaian, pemahaman, kemampuan dan keahlian yang memang menunjang prosesi tersebut.

"Tidak bisa serta merta Unsil ini bisa menjadi lebih maju, tapi tentunya bagaimana mengoptimalkan potensi yang ada atau SDM yang di Unsil ini perlu ada sebuah media yang bisa mengaktualisasikan agar Unsil menjadi lebih maju. Tidak hanya berbicara mengenai internal tetapi juga eksternal dalam rangka kemajuan masyarakat," tandas Agung.

Selain Dani Kurnia, tampak hadir dalam diskusi tersebut diantaranyaa Rifki Andrehansyah (Wakil ketua BEM 2019), Asep Azwar Lutfi (Ketua BEM 2011), Rijki Nurazis (Ketua BEM 2012), Agung Firmasyah (Ketua BEM 2003 2004),Lingga Sastrawijaya (Ketua DLM  2013) serta sejumlah aktivis Unsil mulai Ahmad Arifin Jaber, Irfan Ramdani dan sejumlah aktivis lain.

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow