Kasus PMK Kota Tasik Level Aman, DKP3 Intens Pantau Situasi

Untuk mengenali hewan yang sudah atau berpotensi kena PMK diantaranya jika sedang memakan pakan akan keluar air liur berlebih dari mulutnya, juga terdapat luka-luka di area lidah hewan.

May 25, 2022 - 21:06
May 25, 2022 - 21:07
Kasus PMK Kota Tasik Level Aman, DKP3 Intens Pantau Situasi
Investigasi kasus PMK di Kota Tasikmalaya

KOTA TASIK, INILAHTASIK,COM | Jelang peryaan Idul Adha, wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan kurban menjadi momok bagi para peternak, lantaran bisa berdampak pada anjloknya harga penjualan.

Khususnya di Kota Tasikmalaya, Sub. Koordinator Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Arip Rahman Hakim Sub. Koordinator Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan intens melakukan pemantaua terhadap situasi tersebut,

Pihaknya juga mengimbau para pelapak, dan menyarankan agar melakukan jual beli secara sehat, dan jika terdapat hewan kondisi dengan ciri-ciri fisik mendekati PMK maka segera melaporkannya ke dinas.

Baca Juga: Itwasda Polda Jabar Sosialisasi Aplikasi Dumas Presisi Versi 2022

“Segera laporkan saja jika ada hewan punya ciri PMK, agar mendapat penanganan khusus. Harus diingat juga, supaya hewan yang suspek dipisahkan untuk tidak di kandang penjualan alias punya kandang sendiri (karantina),” tegasnya, Rabu 25 Mei 2022.

Disamping itu, ucap Arip, apabila pedagang mengadakan hewan Sapi dari luar kota, maka disarankan agar melengkapi surat keterangan kesehatan atau yang lainnya. Tak hanya itu, masyarakat juga harus menanyakan dulu kelengkapan surat tersebut ketika hendak membeli hewan kurban.

“Baik itu DKM, RT atau RW juga perorangan harus selektif membeli hewan kurban. Tanyakan dulu keterangan surat sehat dari tempat hewan itu berasal,” imbaunya,

Namun, lanjut Arip, misalnya panitia kurban sudah tanggung membeli tetapi hewannya bergejala PMK, maka laporkan secepatnya ke dinas melalui kelurahan masing-masing.

“Syaratnya, ketika laporan harus diketahui kelurahan setempat, agar pemantauan penyakit lebih masif, kita juga nanti akan sebarkan imbauan terkait PMK ini,” ujarnya.

Ditempat sama, Pengawas Kesmavet DKP3 Kota Tasikmalaya, drh. Ardi Abdillah menuturkan bahwa wabah PMK di Jawa Barat masih dalam level aman, belum sampai ke tahap kasus luar biasa (KLB).

“Di Kota Tasik juga sudah ada kasus PMK, jumlahnya sedikit dan sudah ditangani intensif oleh tim dari DKP3. Tenang saja, wabah ini tidak menular terhadap manusia, hanya menular ke ternak lain sangat cepat,” jelasnya.

Soal kerugian akibat kasus PMK, ia mengatakan, hanya lebih ke persoalan ekonomi peternak, dan Ardi pun menyebut secara aturan (Syariah) juga jika hewan sakit tidak bisa menjadi syarat kurban.

“Daging hewan yang terjangkit PMK aman untuk dikonsumsi. Cuma, untuk jeroan, kepala dan kaki harus dipisahkan serta direbus terlebih dulu minimal 30 menit. Itu untuk jaga-jaga saja, karena itu sumber penyakitnya,” terangnya.

Untuk mengenali hewan yang sudah atau berpotensi kena PMK, sebut ia. diantaranya jika sedang memakan pakan akan keluar air liur berlebih dari mulutnya, juga terdapat luka-luka di area lidah hewan.

“Intinya, hewan kurban di Kota Tasikmalaya masih dalam tahap aman, karena baru puluhan ekor yang terjangkit, dari estimasi penjualan 3.000 sampai 4.000 ekor jelang kurban,” tutupnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow