Kongkur Maca Sajak Sunda Cacangkir Godi Suwarna

Kegiatan dihelat atas kegelisahan mengenai nasib bahasa dan sastra Sunda yang kian kemari kian ditinggalkan.

Feb 22, 2022 - 17:07
Kongkur Maca Sajak Sunda Cacangkir Godi Suwarna

KAB. CIAMIS, INILAHTASIK.COM | Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional Tahun 2022, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menyelenggarakan kegiatan lomba baca puisi Sunda bertajuk “Kongkur Maca Sajak Sunda Cacangkir Sajak Godi Suwarna sa-Jawa Barat”. Kegiatan ini dihelat di Aula Dasa Dharma, Kabupaten Ciamis pada Minggu-Senin, 20-21 Februari 2022.

Perlombaan diikuti 152 perserta dari berbagai daerah di Jawa Barat. Banyak peserta yang berhalangan hadir sehingga dinyatakan gugur. Pemenang terbagi menjadi dua, “Piunggul Satata” (Lima Terbaik) dan “Piunggul Utama” (Juara Utama). Lima Terbaik mendapat hadiah berupa uang sebesar dua juta rupiah. Juara Utama mendapat hadiah berupa Cacangkir Sajak Godi Suwarna dan uang sebesar sepuluh juta rupiah.

Dalam sambutannya, Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Ciamis, Nanang Permana, S.H., menjelaskan asal mula pemilihan kata cacangkir sebagai padanan kata piala dalam bahasa Sunda. Kata cacangkir berasal dari kata cangkir.

Pemilihan kata ini, lanjut Nanang, merujuk pada bentuk piala yang kerap diperebutkan dalam kompetisi-kompetisi bergengsi sejak dulu, yakni bentuk cangkir. Dalam bahasa Inggris piala diistilahkan dengan cup, yang juga berarti cangkir dalam bahasa Indonesia.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa latar belakang penyelenggaraan kegiatan, yakni kegelisahannya mengenai nasib bahasa dan sastra Sunda yang kian kemari kian ditinggalkan.

Lantas, Nanang menyampaikan hal ini kepada Godi Suwarna,  sastrawan dan tokoh Sunda asal Ciamis. Keduanya lantas menggagas kegiatan yang juga dihelat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun PDI-Perjuangan ke-49.

Sementara, Godi Suwarna bercerita, sudah sejak lama ia menginginkan adanya kegiatan Mieling Poe Basa Indung Sadunya. Kagiatan ini merupakan yang pertama dan ia berharap dapat diadakan secara berkala. Ada tujuh sajak Godi Suwarna yang menjadi bahan perlombaan, yakni Pangandaran, Studio Armagedon, Padungdung Dangdut, Rumah Sakit, Sajak Cikaracak, Sajak Kartu Posan, dan Sajak Jampe Ngedit Potret.

Hasil Kejuaraan

Dari 152 peserta yang terdaftar, dewan juri yang terdiri dari Gusjur Mahesa (sutradara teater; dosen), Ayi Kurnia (aktor teater; pembaca puisi), dan Wida Waridah (sastrawan; seniman teater) memilih dua belas peserta yang masuk nominasi. Dari kedua belas nominator tersebut, yang menjadi “Piunggul Satata” adalah Didon Nurdani (Ciamis), Wit Jabo Widiyanto (Kota Tasikmalaya), Bambang Yudiana (Ciamis), Roseu Marineu (Ciamis), dan Furijayanti (Kota Tasikmalaya). Sementara itu, “Piunggul Utama” dimenangkan oleh Rika Rostika Johara asal Ciamis yang membawakan Sajak Kartu Posan.

Sekilas Rika

Meski telah lama tidak menginjak panggung lomba baca puisi, namun kepiawaian Rika dalam membaca puisi masih memukau, terbukti dengan diganjarnya aktor teater jebolan Teater Syahid UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, sebagai “Piunggul Utama”.

Sejak duduk di sekolah dasar, mantan Wartawan Cilik  Majalah WAW SMPN 1 Ciamis sudah tidak asing dengan dunia perlombaan. Di SMP dan SMA, bakatnya makin terasah. Beberapa kali ia menjuara lomba baca puisi di berbagai tingkat.

Selain membaca puisi, ibu tiga anak yang kini tinggal di Kota Tasikmalaya ini juga aktif bergiat di dunia teater sejak dari Teater Awal di SMPN  Ciamis sampai kini di Ngaos Art. (Ab Asmarandana)

 

 

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow