Miris, Idap Diabetes Sudah 2 Tahun, Seorang Pria Ditinggal di Gubuk Tengah Sawah

Yang lebih memprihatinkannya lagi, herman terbaring lemas dan tidak bisa berjalan lantaran mengidap penyakit diabetes hingga kaki bagian kanannya sudah membusuk. 

Apr 6, 2022 - 22:05
Apr 7, 2022 - 04:50
Miris, Idap Diabetes Sudah 2 Tahun,  Seorang Pria Ditinggal di Gubuk Tengah Sawah

KAB. TASIK, INILAHTASIK.COM I Nasib malang menimpa seorang pria bernama herman suherman (48) warga asal sadananya Kabupaten Ciamis Jawa Barat, sudah hampir dua tahun tinggal sendirian di gubuk tengah sawah di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten
Tasikmalaya. 

Yang lebih memprihatinkannya lagi, herman terbaring lemas dan tidak bisa berjalan lantaran mengidap penyakit diabetes hingga kaki bagian kanannya sudah membusuk. 
 
Sebuah kisah pilu datang dari seorang pria usia 48 tahun asal desa sadananya Kabupaten Ciamis yang harus tinggal sebatang kara di gubuk sempit yang berada di tengah sawah.
 
Diketahui pria tersebut bernama herman suherman yang sudah hampir 2 tahun herman tinggal seorang diri di sebuah gubuk tengah sawah yang jauh sekali dari kata layak di Kampung Sayuran RT 08 RW 03 Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
 
Apalagi tinggal di tengah-tengah sawah sangat beresiko terkena sambaran petir selain itu juga dirinya sering kehujanan setiap kali turun hujan lebat.
 
Kondisi herman sangatlah memprihatinkan lantaran dirinya mengidap penyakit diabetes dibagian kaki kanannya yang sudah bau membusuk
kini, dirinya sudah tidak bisa berjalan dan hanya terbaring lemas di lantai beralaskan tikar.
 
Tak hanya itu kondisi badannya sangat kurus karena selama tinggal di gubuk ukuran 2 x 3 meter tersebut warga jarang datang untuk memberi makanan untuk menahan rasa lapar dirinya sesekali banyak minum air galon pemberian dari tetangga kampung.
 
Untuk menahan rasa sakit penyakit diabetes yang dialaminya herman hanya bisa pasrah dan terbaring lemas padahal kaki bagian kanannya sudah bau membusuk dan keluar air nanah.
 
Herman Suherman membeberkan dari awal cerita dirinya tinggal sendirian gubuk tengah sawah setelah di usir oleh anak perempuan yang tinggal tidak jauh lokasi dari gubuk tersebut, sebelumnya dirinya pernah bekerja kuli serabotan di pasar cisarua bogor lantaran mengidap sakit diabetes dirinya minta diantar pulang oleh saudaranya ke rumah anaknya di tasikmalaya.
 
Selama tinggal bersama anaknya penyakit yang diderita herman malah nambah parah karena sama sekali tidak pernah dibawa berobat lantaran keterbatasan biaya.
 
Dari situlah herman sering terjadi adu mulut dengan anaknya hingga anaknya mengusir bapaknya dan memilih tinggal sendirian di gubuk milik warga setempat.

Herman mengaku pernah menikah dua kali dengan dikarunai 3 anak yang pertama menikah dengan orang ciamis dan kedua dengan warga asal kabupaten garut namun kedua istrinya sudah cerai dan kini sudah menikah lagi dengan lelaki lain.
 
Sementara itu Ketua Rukun Tetangga (RT) suryana mengatakan, adanya warga yang di tinggal di gubuk tersebut sudah dlaporkan kepada Ketua RW dan Kepala Desa, namun sudah hampir 1 tahun tidak ada jawaban bahkan bantuan sosial dari pemerintah diakui tak pernah menerima dengan alasan herman tidak memilik identitas yang jelas.
 
Lanjut ia, Warga setempat bukanya tidak peduli beberapa kali warga sering memberikan bantuan makanan namun kemampuan warga sangat terbatas sehingga tidak bisa setiap hari memberi makanan.

Keinginan untuk bisa sembuh sangat diinginkan oleh herman namun tidak ada warga yang bisa membantu terlebih anaknya sudah tidak peduli lagi terhadap dirinya.  Kini, dirinya hanya bisa pasrah sambil menahan kesakitan akibat penyakit diabetes yang dialaminya telah menggerogi kakinya yang sudah berbau dan membusuk.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Achmad Bilal Achmad Bilal Kurniawan adalah seorang Jurnalis Muda yang berfokus pada berita pemerintahan, umum dan feature dengan wilayah kerja di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya