Ngaos Art Beri Hadiah Peserta yang Kalah di Festival Monolog Hayaman 

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Yayasan Ngaos Art menggelar Festival Monolog di Studio Perum Amanda Residence Jalan Cigeureung Kota Tasikmalaya pada Kamis 14 April 2022.

Gelaran tersebut dalam rangka memberikan motivasi dan semangat bagi para pegiat seni agar tetap beraktifitas dan berkarya di bulan ramadhan. Hal itu dikatakan Sutradara AB Asmarandana seusai kegiatan.

"Ya ini adalah sarana pertunjukan bagi mereka agar tetap beraktifitas dan berkreasi di bulan ramadhan, bahwa puasa ini bukan halangan untuk tetap berkarya, atusiasmenya sangat luarbiasa, mereka begitu semangat berlatih selama kurang lebih satu minggu," jelas AB.

Festival Monolog ini terbilang cukup unik, dengan hadiah "Hayaman" (satu ekor ayam jago) ditambah aneka merchandise dan semua hadiah itu adalah hasil urunan dari peserta untuk peserta.

Sebanyak 26 peserta berlomba untuk penampilkan pertunjukan dari 1 lembar naskah yang diberikan sutradara.

Sang sutradara pun tidak menyangka bahwa semua peserta dapat menerjemahkannya dengan baik dengan cara mereka masing-masing. Uniknya lagi, sang sutradara malah memberi hadiah kepada peserta yang kalah dengan nilai teredah.

"Mereka semua sangat luar biasa, dalam waktu satu minggu mereka berlatih dan bisa memberikan pertunjukan yang membuat aku terjengkang, tapi kali ini aku kasih hadiah juga buat yang kalah dengan nilai paling rendah agar dia tetap semangat dan membuat karya yang lebih hebat lagi," ungkapnya.

Ditanya soal makna naskah yang diberikan kepada peserta, kang AB menjelaskan bahwa alis mata di naskah tersebut mengandung arti bagaimana cara kita menginformasikan atas nama tuhan di atas sana apapun pesannya.

Sementara, peserta yang kalah dengan nilai terendah Virna Lestiyani mengatakan festival monolog ini merupakan suatu tantangan besar baginya, selain dengan waktu persiapan yang sebentar dan ia juga harus membagi waktu dengan kegiatan lain, Namun, Virna tetap merasa senang bisa mengikuti festival monologi ini.

"Suatu tantangan besar untuk mementaskan naskah tersebut, terlebih dalam waktu yang singkat, tapi karena ada teman-teman yang saling mensuport jadi selelah dan sesusah apapun itu jadi menyenangkan, apalagi bersaing dengan teman-teman yang malah menjadi suatu candaan, dan festival ini benar-benar menjadi pengalaman buat aku kedepannya," ungkap Virna.

Juara Dua Festival Monolog Rika Mustika mengaku sangat lega dan bersyukur bisa menampilkan yang terbaik, meski itu bisa dimengerti atau tidak oleh penonton, karena ia merasa prosesnya yang begitu menguras energi dan pikiran.

"Naskahnya Wah! sangat membuat pusing, waktunya hanya satu minggu, dari rentan waktu itu sudah sangat maksimal bagi saya, bener-bener merasakan stresnya, naskah kita adaptasi sendiri dan tidak boleh ada yang sama konsep dan judulnya dengan yang lain, itu benar-benar luar biasa dan kegiatan ini sangat baik tentu kegiatan ini harus terus ada di Tasikmalaya," pungkas Rika