INILAHTASIK.COM | Setelah satu tahun lebih berjuang menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19, akhirnya tenaga kesehatan di lingkungan Pemkot Tasikmalaya mendapat fasilitas tempat tinggal yang lebih representatif.
Bagaimana tidak, selama ini, selain mereka bertugas untuk merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19, mereka juga harus menerima kenyataan tinggal bersama dengan pasien Covid-19, dengan tingkat kerentanan terpapar cukup tinggi.
Kini, para nakes dapat sedikit lebih lega, pasalnya mereka akan tinggal atau tidur terpisah dengan pasien Covid-19. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memfasilitasi para nakes dengan menyiapkan hotel khusus tempat istirahat mereka.
Simbolis, pihak Pemprov Jabar menyerahkan kunci kamar hotel ke Pemkot Tasikmalaya yang diterima langsung Plt Wali Kota H Muhammad Yusuf, Rabu (10/02/2021). Sebanyak 50 kamar disiapkan untuk 100 orang tenaga kesehatan, masing-masing kamar diisi dua orang nakes.
Plt Wali Kota Tasikmalaya, H. Muhammad Yusuf, usai serah menerima kunci mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah provinsi Jawa Barat khususnya Gubernur Jawa Barat yang telah memberikan fasilitas bagi para tenaga kesehatan di daerah. yang saat ini tengah mengalami kesulitan guna penempatan para nakes.;
“Sekarang Alhamdulillah oleh provinsi disiapkan semuanya dan dipertanggungjawabkan oleh Pemprov, kita hanya penerima manfaat saja,” ungkapnya.
“Dari dulu saya sudah punya pemikiran untuk menempatkan tenaga kesehatan, agar jangan ditempatkan sama dengan pasien terkonfirmasi Covid. Kita khawatir mereka ini kan yang merawat pasien kalau ditempat di lokasi yang sama, khawatir terpapar. Terlebih mereka berhubungan langsung dengan pasien. Namun rencana tersebut urung dilakukan karena terbentur anggaran yang terbatas,” tuturnya.
Yusuf menerangkan bahwa selama ini mereka tinggal dipusat isolasi sentralistik di hotel Corwn bersama dengan pasien gejala ringan. Dan selama tiga bulan kedepan akan tinggal terpisah dengan pasien Covid-19. Meski sekarang tinggal terpisah, pesan saya tetap dijaga protokol kesehatannya.
“Saya merasakan sekali kejenuhan dan kelelahan kita dalam menangani Covid ini. Tapi kita niatkan semua itu dengan ikhlas, dan sebagai ladang ibadah kita, mudah-mudahan Covid segera berlalu, semua kembali berjalan dengan baik,” tuturnya.
Baca: Republik Aer Tasik Kembali Kirim Relawan Bantu Korban Banjir
Dengan tempat tinggal terpisah, mudah-mudahan menjadikan kesehatan nakes turut terjaga. “Saya minta, selama nakes tinggal disini tetap mendapat pelayanan dan fasilitas yang sama dengan para penghuni hotel lainnya. Jangan dibedakan,” harapnya.
“Mereka akan mengisi kamar disini selama tiga bulan kedepan, kalau covid ini masih belum selesai, kemungkinan ditambah lagi. Sekali lagi, kami ucapkan terimakasih kepada pihak provinsi yang sudah memberikan fasilitas ini, mudah-mudahan ini menjadi amal baik bagi kita semua,” tambahnya.
Sementara. PIC Ruang Isolasi Covid-19, Nana Ernawati mengungkapkan, sejak Pandemi Covid terjadi pada Maret 2020 lalu, baru kali ini para nakes akan tinggal di hotel cukup representatif.
“Kami sangat berterima kasih ke Pemprov Jabar karena hampir 1 tahun kami berada di garda terdepan, baru kali ini kami mendapat fasilitas di hotel. Selama ini kami tinggal di Rusunawa, di akhir 2020, karena ruang isolasi Rusunawa penuh, ada beberapa nakes, termasuk saya, kita kos di dekat Rusunawa,” ucapnya.
Ia juga menyebut, sekarang ini tinggal di lokasi isolasi tersentralistik di Hotel Crown. Sehubungan pembangunan RS Tipe D Dewi Sartika sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak Inspektorat Provinsi, maka sudah bisa digunakan untuk ruang isolasi.
“Mulai minggu depan InsyaAllah sudah menerima isolasi di rumah sakit itu, saat ini tim sudah dibagi dua, sebagian bertugas di hotel Crown, sebagian tugas di Dewi Sartika. Sekarang sudah mulai disiapkan sarana dan prasarana fasilitas untuk penerimaan pasien,” terangnya. (Pid)
Baca: Polri Sebut Pihakl Keluarga Sudah Ketahui Penyakit yang Diderita Ustaz Maaher
Discussion about this post