Polres Tasik Perketat Penjagaan, Tokoh Ulama Kecam Aksi Teror Bom

Dec 7, 2022 - 20:27
Dec 7, 2022 - 20:27
Polres Tasik Perketat Penjagaan, Tokoh Ulama Kecam Aksi Teror Bom

KAB. TASIK, INILAHTASIK.COM | Pasca teror bom di Polsek Astana Anyar Polrestabes Bandung, Polres Tasikmalaya tingkatkan penjagaan. Selain anggota berjaga ketat, pintu gerbang Polres juga ditutup. Para pengunjung yang akan masuk Polres diperiksa sesuai prosedur yang sudah berlaku. 

Hal itu dilakukan untuk memberi rasa aman kepada pengunjung yang akan mengurusi SKCK, SIM atau mereka yang melapor di kantor polisi. Meski demikian, pelayanan di Polres Tasikmalaya tetap berjalan normal. 

"Kami tingkatkan kewaspadaan. Pelayanan tetap berjalan maksimal tidak ada perubahan. Masyarakat juga aman," kata AKBP Suhardi Hery Haryanto, Kapolres Tasikmalaya di Mapolres, Rabu 7 Desember 2022.

Sejumlah pengunjung mengaku kaget mendapat pemeriksaan polisi lebih ketat dari biasanya. Mereka baru memaklumi setelah mengetahui terjadi peristiwa teror bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.

"Bagi saya aman pak ditanya tanya polisi. Demi kebaikan bersama. Saya juga di Polres nya jadi aman dan nyaman. Apalagi baru ada teror bom di Bandung," kata Rizky, pemohon SKCK di Polres Tasikmalaya

Sementara itu, tokoh ulama di Kabupaten Tasikmalaya turut mengecam aksi terorisme di Polsek Astana Anyar. Mereka sampaikan dukungan untuk institusi polri dalam menindak aksi terorisme.

Selain ajaran menyimpang, semua agama melarang aksi terorisme dan kekerasan. Apalagi ini terjadi saat negara diguncang banyak bencana. Para ulama juga mengajak masyarakat untuk perbanyak do'a agar terhindar dari bencana.

"Ini sangat diluar kemanusiaan aksi Bom bunuh diri ini. Apalagi bangsa ini lagi berduka, ada bencana. Saya bisa pastikan itu terorisme ajaran menyimpang," ucap KH Asep Marfu, Pimpinan Ponpes Al Ikhlas Tanjungjaya, saat Istigosah masal do'akan korban bencana, di Mapolres Tasikmalaya, Rabu 7 Desember 2022.

Senada dengan KH Asep Marfu, Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Tasikmalaya juga mengecam aksi terorisme di Polsek Astana Anyar. Semua kekerasan itu dilarang dalam agama Islam. Apalagi ini bentuk terorisme.

"Saya mengecam sekali atas aksi terorisme ini. Bukan ajaran agama manapun ini. Apalagi Islam. Islam itu mengajarkan Rahmatan Lil 'Alamin. Semoga polisi makin solid dan kuat. Kami minta agar kasus ini diungkap sampai akar akarnya," kata KH Ansori, Ketua FPP Kabupaten Tasikmalaya.

Sementara itu, Forum Komunikasi Umat Beragama Kabupaten Tasikmalaya meyakini aksi terorisme bisa dicegah dengan memperbadayakan rukun tetangga. Deteksi dini dari lingkungan terkecil bisa meminimalisir kejadian terorisme. Masyarakat diharapkan tenang dengan kejadian bom bunuh diri ini.

"Kalau di Tasikmalaya In Syaa Alloh kami FKUB meyakini masyarakat tidak akan panik dan takut akan aksi teror seperti ini. Kan teror itu tujuanya menakut nakuti. Nah kami FKUB tentu berupaya antisipasi aksi terorisme dengan melibatkan Rukun Tetangga," tutur KH Edeng ZA, Ketua FKUB Kabupaten Tasikmalaya. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow