Rehab SMPN 13 Kota Tasik Minus dari Target, Ada yang Kena Semprot Tim Monev

Tak hanya itu, tim juga dibuat kesal oleh pihak pelaksana dan konsultan pengawas yang tak bisa menunjukan detail data kaitan capaian progres pekerjaan sekolah tersebut.

Sep 27, 2022 - 23:18
Sep 27, 2022 - 23:18
Rehab SMPN 13 Kota Tasik Minus dari Target, Ada yang Kena Semprot Tim Monev

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Pelaksana pekerjaan dan Konsultan Pengawas rehabilitasi ruang kelas SMP Negeri 13 kena semprot tim Monitoring dan Evaluasi Pemkot Tasikmalaya. Hal itu lantaran progres pekerjaan rehab bangunan sekolah dinilai lamban, sehingga minus dari target yang ditetapkan.

Tak hanya itu, tim juga dibuat kesal oleh pihak pelaksana dan konsultan pengawas yang tak bisa menunjukan detail data kaitan capaian progres pekerjaan sekolah tersebut.

Hingga Selasa 27 September 2022, progres pekerjaan diperkirakan baru mencapai 20 persen, padahal kontrak pekerjaan tersebut sejak 20 Juli 2022, sebagai pelaksana pekerjaan CV ZJU, dengan nilai kontrak Rp 502 Juta.

Asisten Administrasi Pembangunan Setda Kota Tasikmalaya, H Tedi Setiadi menuturkan, kurang lebih dua bulan berjalan sejak 20 Juli lalu, rehabilitasi ruang kelas SMP Negeri 13 berdasarkan laporan dari konsultan pengawas baru mencapai 26 persen, terdapat minus 14 persen dari target seharusnya yakni sebesar 40 persen.

Tapi, lanjut Tedi, jika melihat riil progres di lapangan, rasa rasanya capaian pekerjaan rehab ruang kelas SMP Negeri 13 baru sekitar 20 persenan saja. Jadi capaian progresnya masih jauh dari target.

Pihaknya tak mengetahui jelas apa yang menjadi kendala sehingga progres pekerjaan rehab di SMPN 13 molor. 

"Kita minta Disdik segera buat surat teguran kepada pihak ketiga atas minus pekerjaan tersebut. Lakukan pengawasan secara rutin, agar rehab ruang kelas selesai tepat waktu. Jangan sampai waktu sudah habis, sementara pembangunan belum selesai," tegas Tedi, disela sela monev rehab gedung Dishub Kota Tasik, Selasa 27 September 2022.

Di lokasi terpisah, Konsultan Pengawas Rehabilitasi ruang kelas SMP Negeri 13 Kota Tasik, Epi Saepudin tak menampik adanya keterlambatan progres pada pekerjaan yang di awasinya. Ia menyebut, salah satu kendalanya karena pekerja yang telat. Mulai dari jumlah pekerja yang kurang, dan ritme kerja yang tidak teratur.

Untuk mengejar minus progres pekerjaan, lanjut Epi, pertama jumlah pekerja harus ditambah, kemudian managemen kerja di lapangannya juga harus benar, dan skill pekerja harus bagus.

Menurutnya, skill pekerja yang ada saat ini bisa disebut standar, bahkan ada yang dibawah standar. Dan ini cukup berpengaruh signifikan pada capaian progres pekerjaan.

Kemudian kendala lainnya, yakni akses masuk material agak sulit karena harus melewati halaman rumah warga.

Meski demikian, ia mengaku masih tetap optimis pekerjaan bisa selesai sesuai target, itu pun kalau para pekerjanya berupaya mengejar deviasi minus tersebut, In Syaa Alloh bisa selesai.

Sementara itu, perwakilan CV ZJU, Jack, berencana menambah jumlah pekerja sebanyak sepuluh orang, dari dua puluh pekerja yang ada saat ini. Ia menyebut akan mendorong para pekerja yang berjumlah tiga puluh orang itu untuk bekerja lembur guna mengejar minus progres pekerjaan. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow