Tingkatkan Partisipasi Perempuan, Bawaslu Kota Tasik Gandeng Sokhatara

Sejauh ini partisipasi perempuan pada setiap gelaran Pemilu masih cukup rendah, maka perlu diajak dan digandeng agar semangatnya kembali muncul.

Sep 9, 2022 - 14:15
Sep 9, 2022 - 14:15
Tingkatkan Partisipasi Perempuan, Bawaslu Kota Tasik Gandeng Sokhatara

TASIK, INILAHTASIK.COM | Jelang Pemilu serentak 2024 mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tasikmalaya mengajak dan menggandeng sejumlah elemen perempuan untuk berpartisipasi dalam mensukseskan gelaran pesta lima tahunan tersebut.

Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya Ijang Jamaludin mengatakan, sejauh ini partisipasi perempuan pada setiap gelaran Pemilu masih cukup rendah, maka perlu diajak dan digandeng agar semangatnya kembali muncul.

“Kaum ibu ini kan potensinya besar, jumlahnya sangat banyak, jadi jika mereka semangat berpartisipasi, kita yakin pemilu akan lebih berkualitas,” kata Ijang, saat Kegiatan Sosialisasi Pengawasan dan Peranan Perempuan Dalam Demokrasi disalah satu Hotel, di Jalan R.E Martadinata Kota Tasikmalaya, baru-baru ini.

“Kita lihat pada pemilu 2019 lalu, tingkat partisipasi perempuan masih cukup minim, sekitar 5 persen saja. Ini perlu dorongan agar partisipasinya bisa lebih meningkat,” tambahnya.

Pada kegiatan kali ini, kita merangkul dan bekerjasama dengan organisasi perempuan guna meningkatkan partisipasi kaum ibu dalam demokrasi.

“Ini upaya Bawaslu Kota Tasikmalaya kerjasama dengan organisasi Soekapura Khatulistiwa Nusantara (Sokhatara), dengan harapan partisipatif perempuan meningkat, semakin aktif dan turut ambil dalam pemilu mendatang,” kata Ijang.

Sementara itu, Ketua Sokhatara Fiona Callaghan mengatakan, kaum perempuan menjadi faktor penting dalam mewujudkan pemilu berkualitas, sehingga keikutsertaan dan partisipasi perempuan sangat dibutuhkan.

“Perempuan di Tasikmalaya harus bangkit, maju dan bergerak untuk terlibat langsung dalam proses demokrasi mendatang,” ucap Fiona.

Menurutnya, ada 3 hal yang mendasari kaum hawa mesti terlibat dalam proses demokrasi, pertama, sebagai implementasi prinsip demokrasi berbasis kesetaraan dan keadilan gender. Kedua, perempuan adalah rakyat yang akan terdampak dari regulasi dan kebijakan yang dibuat pemerintah. 

"Kemudian, penting bagi perempuan untuk terlibat aktif dalam mengawal proses pemilu agar terpilih pemimpin yang baik dan berkualitas. Ini tentu melalui proses pemilu yang jujur, adil dan transparan," pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow