Kata Neng Madinah Soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Bisa Lebih Efisien?

Wacana itu direspon dan ditanggapi positif oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Neng Madinah

Oct 20, 2022 - 15:23
Oct 21, 2022 - 15:24
Kata Neng Madinah Soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Bisa Lebih Efisien?

KAB.TASIK, INILAHTASIK.COM | Wacana pilkada kembali dipilih DPRD kembali mengemuka setelah Kementerian Dalam Negeri dan MPR mengusulkan agar pemilihan gubernur, walikota dan bupati yang digelar secara langsung selama ini akan dihapuskan.

Wacana itu direspon dan ditanggapi positif oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Neng Madinah

Menurutnya, pilkada kembali dipilih DPRD dapat meminimalisir polarisasi dan egoisme politik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan dapat mengembalikan fungsi pengawasan legislatif atas eksekutif di daerah.

“Apabila pilkada kembali dipilih DPRD, dimana gubernur, bupati dan walikota dipilih oleh DPRD maka hal itu bisa mengembalikan fungsi pengawasan DPRD atas kinerja eksekutif,” kata anggota Fraksi Gerindra DPRD Jabar ini dalam keterangan yang diterima, Kamis 20 Oktober 2022.

Bunda Neng menambahkan, jika wacana pilkada kembali dipilih DPRD bisa terwujud maka otomatis egoisme politik di tengah masyarakat yang sering terjadi di saat momentum pilkada dapat diminimalisir dan energi yang besar, termasuk uang akan jauh lebih efisien.

Selain itu, lanjut Bunda, pilkada kembali dipilih DPRD dapat menghemat APBD dan APBN yang merupakan uang rakyat. Seharusnya anggaran bisa digunakan untuk pembangunan yang benar-benar langsung dirasakan rakyat.

“Anggaran pilkada yang besar dapat digunakan untuk membangun infrastruktur, peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pendidikan yang lebih terasa manfaatnya secara langsung oleh rakyat. Intinya dari segi anggaran pilkada kembali dipilih DPRD bisa membuat APBN dan APBD lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.

Ditegaskan anggota DPRD Jabar dapil Kabupate/Kota Tasikmalaya ini, bahwa pilkada langsung sebaiknya dikaji ulang, dan saatnya kembali ke pilkada dipilih DPRD.

"Alasannya, kerugian yang ditimbulkan jauh lebih besar dibandingkan kemaslahatan yang diperoleh," jelasnya.

Bunda Neng Madinah yang juga Ketua PC Muslimat NU Kab.Tasikmalaya ini berpendapat, sebenarnya pilkada merupakan amanah reformasi yang kemudian dikukuhkan dalam undang-undang. Saat itu, diharapkan terpilih pemimpin yang aspiratif dan lebih bisa menyejahterakan rakyat.

"Tapi kan fakta di lapangan menunjukkan pilkada langsung justru menimbulkan banyak kerugian, seperti maraknya politik uang yang merusak moral, menyedot biaya besar, dan menimbulkan konflik horizontal," imbuhnya.

Diakui Bunda Neng, memang pilkada dipilih DPRD tidak menjamin akan menghasilkan pemimpin yang lebih baik, tidak menjamin tidak ada politik uang. Namun, paling tidak kerugian yang ditimbulkan tidak sebesar pemilihan langsung.

“Bahasa kasarnya, politik uang dalam pilkada langsung merusak moralitas jutaan rakyat, tapi kalau pilkada dipilih DPRD, tentu cuma mereka yang terlibat saja yang rusak. Itu pun bisa dicegah kalau ada political will,” ungkapnya.

Menurut Bunda, yang lebih penting, tidak kehilangan ruh demokrasi, yaitu musyawarah secara mufakat. 

"Selain itu amanah reformasi tetap terlaksana melalui pilpres dan pemilihan DPRD secara langsung,” tandasnya.

Baca juga: Hj Neng Madinah Ajak Warga Tanam Sayuran di Pekarangan Rumah

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow